Kesehatan Gigi di Sekolah Dalam Menggosok Gigi
Untuk Menjadikan Gigi Sehat Anak Ceria
Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 4,6%. Selain itu perilaku masyarakat dalam bidang pencegahan karies gigi juga masih rendah, prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,2% namun dari jumlah tersebut yang menyikat gigi pada waktu yang belum tepat pada saat mandi pagi maupun mandi sore masih tinggi yaitu 76,6%, sedangkan yang menyikat gigi saat yang tepat hanya 2,3 %.
Berdasarkan data diatas, perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah sehingga diharapkan dapat menjadi gerakan yang dapat diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Sekolah Dasar untuk membantu upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Salah satu materi yang diberikan yaitu mengenai cara menggosok gigi yang baik dan benar.
1) Cara menggosok gigi yang baik dan benar
Menggosok atau menyikat gigi secara teratur dan benar penting dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dari kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, masalah pada gusi, dan bau mulut, dapat dihindari jika rutin menyikat gigi. Tujuannya yaitu untuk mempersihkan gigi dari plak dan sisa makanan yang menempel pada gigi. Agar dapat membersihkan gigi secara menyeluruh, sikat gigi pun harus dilakukan dengan benar. Berikut beberapa cara menggosok gigi yang baik dan benar, yaitu :
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Mulailah menyikat gigi geraham atas atau gigi belakang di salah satu sisi mulut. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, pegang sikat gigi dalam posisi vertikal atau gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali.
4. Ubah pola menyikat gigi jika diperlukan. Kadang, menyikat gigi dengan cara yang sama membuat ada bagian gigi lain terabaikan.
5. Jika menyikat gigi dimulai dari bagian geraham atas, maka sikatan akhir pada gigi geraham bawah. Durasi waktu untuk menyikat gigi seluruh bagian sekitar 2-3 menit dan baru setelah itu kumur-kumur hingga gigi bersih.
6. Jangan menyikat gigi terlalu keras atau terlalu memberi tekanan pada gigi karena ini akan menyakitkan gigi dan gusi. Terlalu keras menyikat gigi sebenarnya tidak membantu membersihkan gigi lebih baik juga. Justru, hal ini dapat menyebabkan permukaan luar gigi (enamel) terkikis dan ini adalah asal mula dari gigi sensitif.
7. Menyikat gigi dengan gerakan lurus (bukan melingkar) bukanlah cara yang efektif dalam membersihkan gigi. Menyikat gigi dengan gerakan lurus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi.
2) Cara merawat kesehatan gigi dan mulut anak
Standar kesehatan gigi merekomendasikan setiap orang untuk rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali. Tidak terkecuali, untuk ibu dan anak. Hal ini dikarenakan kondisi gigi yang baik merupakan bagian penting dari kesehatan setiap individu secara keseluruhan. Dalam setiap kesempatan, dokter gigi selalu berusaha memberikan penyuluhan pada semua ibu untuk menjaga kesehatan gigi pada anak, bahkan sejak anak masih bayi. Sebelum si Kecil tumbuh gigi pun, ada rutinitas perawatan gigi yang mesti dilakukan. Berikut langkah-langkah merawat kesehatan gigi ibu dan anak yang perlu dilakukan :
1. Sikat gigi dengan tepat. Sejak gigi pertama tumbuh hingga usia 8 tahun, anak tetap harus dibantu untuk menggosok gigi dengan tepat. Ibu boleh mengajarkan langkah mandiri pada anak untuk belajar menyikat gigi sendiri, namun jangan pernah percayakan pelaksanaannya sendirian. Hal ini bertujuan agar semua sudut dalam rongga mulut dipastikan bersih secara maksimal.
2. Menggosok gigi sebelum tidur dan sesudah makan. Seringnya, menggosok gigi sebelum tidur dilupakan oleh anak, dan hal ini memudahkan gigi berlubang. Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang menyuruh anak menggosok giginya ketika mandi, bukan setelah makan. Ibu harus tahu bahwa bakteri berkembang sesaat setelah anak selesai makan.
3. Kurangi konsumsi makanan manis. Permen, es krim, keik, dan minuman manis tidak sebaiknya rutin dikonsumsi oleh anak. Makanan dan minuman manis membuat pembusukan pada gigi menjadi lebih cepat, sehingga gigi berlubang rentan terjadi.
4. Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Setelah gigi anak tumbuh, seawal mungkin sempatkan ke dokter gigi untuk berkonsultasi tentang tata cara dan standar perawatan gigi anak. Terapkan kebiasaan mengecek kesehatan gigi anak secara berkala, jadi bila ada masalah gigi dapat segera ditangani. Dengan demikian, diharapkan ke depannya masalah kesehatan gigi anak tidak terlalu kompleks.
Pratiwi, D, 2009, Macam-macam Tehnik Menyikat Gigi. Rineke Cipta. Jakarta.
Claudiette Brigita Pantow, Sarah M Warouw, Paulina N Gunawan. 2014. Pengaruh Penyuluhan Cara Menyikat Gigi Terhadap Indeks PlAK Gigi pada Siswa SD INPRES Lapangan. Journal Unsrat
Hermina Hospital Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut https://youtu.be/XOW4rxOwkHE si=pBl0oHOHucOQqv1t
0 comments:
Posting Komentar