1. Infeksi
Enteral
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran
pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
2. Infeksi
Bakteri
Virbio,
E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas,
dan sebagainya.
3. Infeksi
Virus
Enterovirus
(virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno virus, Rotavirus, Astrovirus dan
sebagainya.
4. Infeksi
Parasit
Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,Strongyloides), Protozoa (Entamoeba
histolityca, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis), Jamur (Candida albicans).
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.
Makanan yang tidak diserap usus akan menyerap air dari dinding usus. Pada
keadaan ini proses makanan di usus besar menjadi sangat singkat sehingga air
tidak sempat diserap. Hal ini yang menyebabkan tinja beralih pada diare.
5. Infeksi
Parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi di luar
alat pencernaaan seperti : Otitis media akut,
tonsillitis atau tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya.
C. Manfaat
Daun Jambu Biji
(Foto: SKOR.ID)
Daun
jambu biji ternyata memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh kita baik untuk
kesehatan atau untuk obat penyakit tertentu. Daun jambu biji memiliki kandungan
yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita. Diantaranya, anti-inflamasi, anti-mutagenik,
anti-mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun
jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid
dan tanin.
Banyaknya
kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki
antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Manfaat daun
jambu biji antara lain yaitu untuk pengobatan diare, sariawan, kencing manis, ambeien,
kembung pada anak dan masih banyak khasiat yang lainnya. Jadi kita gunakan
terlebih dahulu pengobatan herbal karena pengobatan herbal itu tidak begitu
berisiko bagi kesehatan manusia dan sebenarnya paling baik itu adalah pengobatan
yang alami, yang tidak ada unsur obat-obatan kimia (Agnes Pello, 2020).
Manfaat daun jambu
biji selain dimanfaatkan untuk
pengobatan misalnya untuk mengobati demam berdarah atau DBD,
menjaga tekanan darah normal,
memperlancar sistem pencernaan,
menurunkan kolesterol, menjaga daya tahan
tubuh, menjaga keteraturan denyut nadi, mencegah anemia dan menjaga
kesehatan mata (Biswas et al, 2013).
D.
Pengaruh
Daun Jambu Biji terhadap Diare
(Foto: Tribunnews.com)
Daun jambu
biji (Psidium guajava Linn) mengandung zat
antibakteri yang bisa menghambat perkembangan bakteri Escherichia Coli diantaranya ada tanin, flavonoid, minyak atsiri (E Globulus) dan alkaloid. Kandungan tanin pada
jambu biji menyempit jaringan dan dinding sel sehingga menghalangi permeabilitas
sel, flavonoid pengatur fotosintesis,
kerja antimikroba dan antivirus, alkaloid
menghalangi bagian susunan peptidoglikan
pada sel bakteri, minyak atsiri (E
Globulus) menghambat pertumbuhan bakteri (Qonita, 2019).
Jambu
biji merupakan tanaman yang berasal dari Famili
Myrtaceae. Telah banyak jurnal-jurnal penelitian yang mengungkapkan
aktivitas antidiare tanaman tersebut dengan berbagai kandungan senyawa kimia
yang dimilikinya. Daun jambu biji mengandung senyawa tanin, flavonoid, dan alkaloid. Kandungan yang akan dimanfaatkan
sebagai antidiare adalah tanin. Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat
berefek spasmolitik yang menciutkan
atau mengerutkan usus sehingga gerak
peristaltik usus berkurang. Ketika tanin
kontak dengan membran mukosa, ia akan bereaksi dengan protein pada mukus dan sel-sel epitel membentuk ikatan silang. Akibatnya, mukosa menjadi lebih
rapat dan kurang permeabel, proses
ini dikenal dengan adstringensia (Desi,
2005).
Pengolahan
daun jambu biji sangat mudah dengan mengambil beberapa lembar daun biji
tersebut kemudian ditumbuk dan diberi air matang secukupnya dan disaring untuk
diambil airnya. Untuk pengobatan secara berkala bisa mengonsumsi 3 kali sehari (Pramushinta,
2021).
Reference :
Biswas, B. e. (2013). Antimicrobial Activities of Leaf Extracts of Guava (Psidium Guajava L
.) on Two Gram-Negative and Gram-Positive Bacteria. Internasional Journal Microbiology.
Desi. (2005). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Persea Americana Mill). Jurnal MIPA UNSRAT, 1 (1), 5-10.
Hendy L, A. P. (2018). Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat
Tidung Kota Tarakan. Studi
Kualitatif Keakrifan Lokal Jurnal Ilmiah Imiu-Ilmu Kesehatan, Vol. 16 No.1.
Jombang, D. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Jombang. Diakses Pada Februari 2023.
Klaritya Anisya Kurnia,
S. Q. (2019). Khasiat Daun Jambu Biji
Sebagai Antidiare. Fakultas Ilmu
KesehatanUniversitas Singaperbangsa Karawang.
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Pello, A. (2020). Manfaat Daun Jambu Biji. Universitas Advent Indonesia.
Pramushinta, I. (2021). Pembuatan Ramuan Tradisional Untuk
Mengatasi Diare Pada Anak. Fakultas
Sains Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Qonita, N. (2019). Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Vibrio
Cholera. Jurnal Farmasi Vol.7
No.2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soedirman.
RI, K. (2019). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar Tahun
2018. Jakarta : Lembaga Penerbit
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Rinny Vebriani, d.
(2020). Perbandingan Aktivitas Anti
Bakteri Ekstrak Daun Tanjung dan Daun Jambu Biji Terhadap Escherichia Coli In
Vitro.Vol.3 No 1. Program studi
pendidikan dokter, Fakultas kedokteran, Universitas.
Sapoetra, K. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta Rineka Cipta.
Siregar D, S. (2019). Gambaran Berkumur Rebusan Daun Jambu Biji
Terhadap. Politeknis Kesehatan
Kemenkes Medan.
Suraatmaja, S. (2005). Gastroenterologi Anak Edisi Pertama. Jakarta : Kapita Selekta.
Suriadi, R. Y. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta : Sagung setia.