November 07, 2023

 

 PROFIL UMUM PUSKESMAS CANDILAMA

(Pict : Pusat kesehatan masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tengah)

A.     Alamat

Jl. Dr. Wahidin No.22, Jomblang, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50257

B.      Visi & Misi

1.      Visi Puskesmas Candilama

Menjadi puskesmas yang berkualitas dan professional dalam mengelola pelayanan Kesehatan primer untuk menuju Masyarakat sehat dan mandiri di kecamatan candisari

2.      Misi Puskesmas Candilama

-       Meningkatkan pelayanan Kesehatan yang berkualitas

-       Memberdayakan Masyarakat untuk memiliki kemauan dan kemampuan hidup sehat

3.      Moto Puskesmas Candilama

Pelayanan terbaik adalah wujud ibadahku dan Kesehatan pasien adalah kepuasanku.

4.      Tata Nilai Puskesmas Candilama

S    = Santun halus, sopan dan baik dalam tutur kata dan tingkah laku dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat.

I     = Integritas melakukan tindakan sesuai dengan tata nilai kebenaran yang diyakini dan prinsip yang dipegang dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat

A   = Amanah melaksanakan apa yang dipercayakan kepadanya dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

P    = professional terampil, handal dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat.

C.     Letak

Puskesmas Candilama terletak di Jl. Dr. Wahidin No.22, Jomblang, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50257. Dengan jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Candilama Tahun 2022 menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang sampai dengan akhir Desember tahun 2022 adalah 42.425 jiwa. Penyebaran penduduk yang tidak merata perlumendapat perhatian karena berkaitan dengan daya dukung lingkungan yang tidak seimbang. Secara geografis UPTD Puskesmas Candilama merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang berada di wilayah kerja Kecamatan Candisari, dengan luas Wilayah kerja 400,499m2 / 4km2 dengan ketinggian antara 0,75m sampai dengan 348,00m diatas garis Pantai.

Letak geografis sebelah utara adalah Jalan tantara Pelajar, letak sebelah Selatan adalah Jalan Tol Jatingaleh, letak sebelah timur adalah Jalan tol Seksi C, dan letak sebelah barat adalah Jalan raya Dr. Wahidin.

(pict : pribadi)

D.     D. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang berlangsung saat ini di Puskesmas Candilama antara lain :

-       Di dalam gedung

1.       Pelayanan upaya promotif yaitu ketika ada pemeriksaan calon pengantin, ibu hamil, dan edukasi setiap setelah dilakukan tindakan perawatan.

2.      Pelayanan upaya preventif yaitu pembersihan karang gigi (scalling)

3.      Pelayanan upaya kuratif yaitu pencabutan gigi anak dan dewasa baik secara anestesi topikal/ pun infiltrasi, dan penambalan gigi dengan GIC dan komposit.

-       Di luar gedung

1.      Kegiatan screening kesehatan umum dan kesehatan gigi di semua tingkat sekolah dari TK-SMA

2.      Penyuluhan edukasi kesehatan gigi ketika di kegiatan posyandu serta kunjungan ke sekolah

3.      Pendidikan kesehatan gigi di tingkat sekolah

(pict : pribadi)


 


 Penyakit Gusi (Periodontitis) Dapat Mempengaruhi Kontrol Gula Darah Pada Penderita Diabetes

(Foto: konimex)

Penyakit gusi, atau periodontitis, adalah kondisi peradangan yang memengaruhi jaringan di sekitar gigi, termasuk gusi, tulang rahang, dan ligamen periodontal. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penumpukan plak bakteri pada gigi dan gusi, yang jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan pendukung gigi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit gusi dan diabetes. Khususnya, penyakit gusi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kontrol gula darah pada penderita diabetes. Hal ini terkait dengan beberapa faktor:

1.      Peradangan sistemik: Periodontitis adalah peradangan kronis, dan peradangan kronis dalam tubuh dapat mempengaruhi respon insulin, yang bertanggung jawab untuk mengatur gula darah. Ketika seseorang memiliki penyakit gusi yang tidak terkendali, peradangan ini dapat menyebabkan resistensi insulin, sehingga mengganggu kontrol gula darah.

2.      Keterkaitan dengan komplikasi diabetes: Penderita diabetes yang juga memiliki penyakit gusi cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan gangguan mata. Semua komplikasi ini dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan mengganggu kontrol gula darah.

3.      Penumpukan bakteri: Penyakit gusi sering kali disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di kantong gusi yang terinfeksi. Bakteri ini juga dapat memengaruhi respons tubuh terhadap insulin dan merusak sel-sel beta pankreas yang menghasilkan insulin.

Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kesehatan gusi mereka dan mengendalikan penyakit gusi dengan baik. Ini dapat mencakup rutin menjaga kebersihan gigi dan gusi, mengunjungi dokter gigi secara teratur, dan mengikuti perawatan periodontal yang direkomendasikan jika diperlukan. Selain itu, mengendalikan gula darah dengan baik juga dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan diabetes.

(Foto: Listerinr India)

Penanganan penyakit gusi, seperti periodontitis, dapat mempengaruhi kontrol gula darah pada penderita diabetes karena adanya hubungan yang kompleks antara kesehatan mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Periodontitis adalah infeksi gusi yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan pendukung gigi, seperti tulang rahang. Pada penderita diabetes, penanganan periodontitis dapat mempengaruhi kontrol gula darah melalui beberapa mekanisme sebagai berikut:

1.      Peradangan Sistemik: Periodontitis menyebabkan peradangan pada gusi dan jaringan sekitarnya. Peradangan ini dapat merembet ke seluruh tubuh, termasuk sistem peredaran darah. Pada penderita diabetes, peradangan sistemik tambahan dapat mempersulit kontrol gula darah.

2.      Resistensi Insulin: Peradangan kronis yang disebabkan oleh periodontitis dapat meningkatkan resistensi insulin, yang dapat mempersulit tubuh untuk menggunakan glukosa dengan efisien. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah.

3.      Perubahan Peradangan: Peradangan yang terkait dengan periodontitis juga dapat mengganggu mekanisme pengaturan gula darah dalam tubuh. Ini termasuk pengaruh pada sel-sel yang mengatur gula darah, seperti sel beta pankreas.

(Foto: MSD Manuals)

Untuk mengatasi dampak periodontitis pada kontrol gula darah penderita diabetes, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1.  Pencegahan dan Pengobatan Periodontitis: Penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah atau mengobati periodontitis. Ini melibatkan menjaga kebersihan gigi, berkumur, dan menjalani perawatan periodontal yang dianjurkan oleh dokter gigi.

2.     Kerjasama Antara Dokter Gigi dan Dokter Diabetes: Penderita diabetes harus berkomunikasi dengan baik antara dokter gigi dan dokter diabetes mereka. Ini akan membantu mereka memantau dan mengelola perubahan dalam kontrol gula darah yang mungkin disebabkan oleh perawatan periodontal.

3.      Manajemen Gula Darah yang Ketat: Penderita diabetes perlu mematuhi rencana manajemen gula darah mereka, termasuk penggunaan obat, diet, dan olahraga. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu melakukan penyesuaian rencana manajemen gula darah bersamaan dengan penanganan periodontitis.

4.      Pemantauan Rutin: Penderita diabetes dan dokter mereka perlu memantau secara rutin kadar gula darah dan perkembangan penyakit gusi untuk memastikan kontrol gula darah yang baik dan kesehatan mulut yang optimal.

Dalam hal ini, kerjasama antara dokter gigi dan dokter diabetes sangat penting untuk memastikan bahwa perawatan periodontal yang tepat dilakukan tanpa mengganggu kontrol gula darah penderita diabetes.



Reference :

Saini R., Saini S., Saini SR. Periodontal Disease: A Risk Factor to Cardio Vascular Disease. Annuals of Cardiac Anaesthesia, 2013; 13 (2): 159-61. 

Salama RI. Association Between Periodontal Disease and Cardiovascular Disease, Pak J Med Sci, 2011 ; 20 (2): 151- 6. 

Mirza M., Mengenali Diabetes, Pustaka Hidayah, 2016,(10-15) 

Preshaw PM., Alba AL., Herrera D., Jepsen S., Konstantinidis A., Makrilakis K., Taylor R. Periodontitis and Diabetes: a Two-Way Relationship. Diabetologia. 2012; 55 (1): 21-31 

Wu YY., Xiao E., Graves DT. Diabetes Mellitus Related Bone Metabolism and Periodontal Disease. Int J Oral Sci, 2015; 7(2): 63-72 

Carnu O., Kamer A.The Influence of DM on the Periodontal Tissue., J. Am Dent Ass. 2013; 143: 345-405 

Hanes P.J., Krishna R. Characteristic of Inflammation Common to Both Diabetes and Periodontitis: are Predictive Diagnosis and Targeted Preventive Measures Possible. EPMA Journal. 2010; 1: 101-6

Newman MG., Takei HH., Klokkevold PR., Carranza FA.Carranza’s Clin Periodontology, 12th Ed, Elsevier, Canada. 2013

Boedi S., Mengenal Kelainan Dalam Mulut yang Menyertai Diabetes Mellitus, Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo. 2013; 1(2): 1639-7039

Martin MD. Epidemiologi dan Etiologi Penyakit Periodontal, Cermin Dunia Kedokteran 72. 2010  





 PENGARUH DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA LINN)
TERHADAP PENYAKIT DIARE


(Foto: PNGegg)

Diare merupakan masalah kesehatan dan masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit diare di Kabupaten Jombang pada tahun 2016 diperkirakan   jumlah penderita diare sebanyak 33.677 orang. Jumlah tahun  2016  adalah  37.155  sehingga cakupan kasus diare yang ditemukan dan ditangani sebesar 11,3%.  Total kasus diare pada tahun 2016 meningkat dibandingkan  jumlah  kasus  pada  tahun  2015  mencapai  25.733  kasus. Sedangkan angka usia kesakitan diare pada semua usia pada tahun 2016 adalah 298 per 1.000 penduduk meningkat, di tahun 2015 dimana angka kesakitan mencapai 207 per 1.000 penduduk (Dinkes, 2016). Penyakit diare penyebab infeksi bakteri Escherichia Coli biasanya terjadi karena dari makanan atau minuman yang sudah tercemar, biarpun terlihat makanan itu normal.              

Sebagai salah satu alternatif pengobatan nonfarmakologis, daun jambu biji diharapkan dapat menjadi sebuah terobosan baru dalam mengatasi permasalahan diare. Disamping mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan, daun jambu biji juga terbilang jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan biaya pengobatan farmakologis dan mudah diperoleh di tengah-tengah masyarakat.

A. Pengertian Diare

Diare merupakan penyakit umum yang masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak terutama pada balita di berbagai negara-negara terutama di negara berkembang. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Suriadi & Yuliana, 2006).

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) kadang juga disertai darah atau lendir (Suraatmaja, 2005).

B. Faktor-faktor Penyebab Diare

Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi atau proses peradangan pada usus. Penyebab lain diare juga disebabkan karena bakteri parasit dan virus, keracunan makanan, efek obat-batan dan sebagainya (Ngastiyah, 2005). Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu (Dwienda, 2014):

1.      Infeksi Enteral

Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.

2.      Infeksi Bakteri

Virbio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.

3.      Infeksi Virus

Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno virus, Rotavirus, Astrovirus dan sebagainya.

4.      Infeksi Parasit

Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,Strongyloides), Protozoa (Entamoeba histolityca, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis), Jamur (Candida albicans). Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Makanan yang tidak diserap usus akan menyerap air dari dinding usus. Pada keadaan ini proses makanan di usus besar menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap. Hal ini yang menyebabkan tinja beralih pada diare.

5.      Infeksi Parenteral

Infeksi parenteral adalah infeksi di luar alat pencernaaan seperti : Otitis media akut, tonsillitis atau tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya.


C. Manfaat Daun Jambu Biji

(Foto: SKOR.ID)

Daun jambu biji ternyata memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh kita baik untuk kesehatan atau untuk obat penyakit tertentu. Daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita. Diantaranya, anti-inflamasi, anti-mutagenik, anti-mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tanin.


Banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Manfaat daun jambu biji antara lain yaitu untuk pengobatan diare, sariawan, kencing manis, ambeien, kembung pada anak dan masih banyak khasiat yang lainnya. Jadi kita gunakan terlebih dahulu pengobatan herbal karena pengobatan herbal itu tidak begitu berisiko bagi kesehatan manusia dan sebenarnya paling baik itu adalah pengobatan yang alami, yang tidak ada unsur obat-obatan kimia (Agnes Pello, 2020).


Manfaat daun jambu biji selain dimanfaatkan untuk  pengobatan  misalnya  untuk mengobati demam berdarah atau DBD, menjaga tekanan darah normal,  memperlancar sistem  pencernaan, menurunkan kolesterol, menjaga daya tahan  tubuh, menjaga keteraturan denyut nadi, mencegah anemia dan menjaga kesehatan mata (Biswas et al, 2013).


D.    Pengaruh Daun Jambu Biji terhadap Diare

(Foto: Tribunnews.com)

Daun  jambu  biji (Psidium guajava Linn) mengandung  zat  antibakteri yang bisa menghambat perkembangan bakteri Escherichia Coli diantaranya ada tanin, flavonoid, minyak atsiri (E Globulus) dan alkaloid. Kandungan tanin pada jambu biji menyempit jaringan dan dinding sel sehingga menghalangi permeabilitas sel, flavonoid pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, alkaloid menghalangi bagian susunan peptidoglikan pada sel bakteri, minyak atsiri (E Globulus) menghambat pertumbuhan bakteri (Qonita, 2019).

Jambu biji merupakan tanaman yang berasal dari Famili Myrtaceae. Telah banyak jurnal-jurnal penelitian yang mengungkapkan aktivitas antidiare tanaman tersebut dengan berbagai kandungan senyawa kimia yang dimilikinya. Daun jambu biji mengandung senyawa tanin, flavonoid, dan alkaloid. Kandungan yang akan dimanfaatkan sebagai antidiare adalah tanin. Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat berefek spasmolitik yang menciutkan atau mengerutkan usus sehingga gerak peristaltik usus berkurang. Ketika tanin kontak dengan membran mukosa, ia akan bereaksi dengan protein pada mukus dan sel-sel epitel membentuk ikatan silang. Akibatnya, mukosa menjadi lebih rapat dan kurang permeabel, proses ini dikenal dengan adstringensia (Desi, 2005).

Pengolahan daun jambu biji sangat mudah dengan mengambil beberapa lembar daun biji tersebut kemudian ditumbuk dan diberi air matang secukupnya dan disaring untuk diambil airnya. Untuk pengobatan secara berkala bisa mengonsumsi 3 kali sehari (Pramushinta, 2021).



Reference :

Biswas, B. e. (2013). Antimicrobial Activities of Leaf Extracts of Guava (Psidium Guajava L .) on Two Gram-Negative and Gram-Positive Bacteria. Internasional Journal Microbiology.

Desi. (2005). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Persea Americana Mill). Jurnal MIPA UNSRAT, 1 (1), 5-10.

Hendy L, A. P. (2018). Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan. Studi Kualitatif Keakrifan Lokal Jurnal Ilmiah Imiu-Ilmu Kesehatan, Vol. 16 No.1.

Jombang, D. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Jombang. Diakses Pada Februari 2023.

Klaritya Anisya Kurnia, S. Q. (2019). Khasiat Daun Jambu Biji Sebagai Antidiare. Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Singaperbangsa Karawang.

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

Pello, A. (2020). Manfaat Daun Jambu Biji. Universitas Advent Indonesia.

Pramushinta, I. (2021). Pembuatan Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Diare Pada Anak. Fakultas Sains Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Qonita, N. (2019). Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Vibrio Cholera. Jurnal Farmasi Vol.7 No.2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soedirman.

RI, K. (2019). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar Tahun 2018. Jakarta : Lembaga Penerbit Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Rinny Vebriani, d. (2020). Perbandingan Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Daun Tanjung dan Daun Jambu Biji Terhadap Escherichia Coli In Vitro.Vol.3 No 1. Program studi pendidikan dokter, Fakultas kedokteran, Universitas.

Sapoetra, K. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta Rineka Cipta.

Siregar D, S. (2019). Gambaran Berkumur Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap. Politeknis Kesehatan Kemenkes Medan.

Suraatmaja, S. (2005). Gastroenterologi Anak Edisi Pertama. Jakarta : Kapita Selekta.

Suriadi, R. Y. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta : Sagung setia. 





Alamat

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Hello my name is Talenta Euaggelion Eklesia. My origin is from Pulokulon, Grobogan. I am currently studying at the Ministry of Health Semarang Health Polytechnic majoring in Dental Health Semester 7. Maybe it's my personal information that I can share. Happy reading hopefully useful for all of you. Thank you!

PROFIL UMUM PUSKESMAS CANDILAMA

   PROFIL UMUM PUSKESMAS CANDILAMA (Pict :  Pusat kesehatan masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tengah) A.      Alamat Jl. Dr. Wahidin No....

Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Translate

Statistik / Total Tayangan Halaman

Tips/Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Clock

Calender

Popular Posts

Blog Archive