Diare merupakan masalah kesehatan dan masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit diare di Kabupaten Jombang pada tahun 2016 diperkirakan jumlah penderita diare sebanyak 33.677 orang. Jumlah tahun 2016 adalah 37.155 sehingga cakupan kasus diare yang ditemukan dan ditangani sebesar 11,3%. Total kasus diare pada tahun 2016 meningkat dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2015 mencapai 25.733 kasus. Sedangkan angka usia kesakitan diare pada semua usia pada tahun 2016 adalah 298 per 1.000 penduduk meningkat, di tahun 2015 dimana angka kesakitan mencapai 207 per 1.000 penduduk (Dinkes, 2016). Penyakit diare penyebab infeksi bakteri Escherichia Coli biasanya terjadi karena dari makanan atau minuman yang sudah tercemar, biarpun terlihat makanan itu normal.
Sebagai salah satu alternatif pengobatan nonfarmakologis, daun jambu biji diharapkan dapat menjadi sebuah terobosan baru dalam mengatasi permasalahan diare. Disamping mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan, daun jambu biji juga terbilang jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan biaya pengobatan farmakologis dan mudah diperoleh di tengah-tengah masyarakat.
A. Pengertian Diare
Diare merupakan penyakit umum yang masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak terutama pada balita di berbagai negara-negara terutama di negara berkembang. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Suriadi & Yuliana, 2006).
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) kadang juga disertai darah atau lendir (Suraatmaja, 2005).
B. Faktor-faktor Penyebab Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi atau proses peradangan pada usus. Penyebab lain diare juga disebabkan karena bakteri parasit dan virus, keracunan makanan, efek obat-batan dan sebagainya (Ngastiyah, 2005). Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu (Dwienda, 2014):
1. Infeksi
Enteral
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran
pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
2. Infeksi
Bakteri
Virbio,
E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas,
dan sebagainya.
3. Infeksi
Virus
Enterovirus
(virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno virus, Rotavirus, Astrovirus dan
sebagainya.
4. Infeksi
Parasit
Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,Strongyloides), Protozoa (Entamoeba
histolityca, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis), Jamur (Candida albicans).
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.
Makanan yang tidak diserap usus akan menyerap air dari dinding usus. Pada
keadaan ini proses makanan di usus besar menjadi sangat singkat sehingga air
tidak sempat diserap. Hal ini yang menyebabkan tinja beralih pada diare.
5. Infeksi
Parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi di luar alat pencernaaan seperti : Otitis media akut, tonsillitis atau tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya.
C. Manfaat Daun Jambu Biji
Daun jambu biji ternyata memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh kita baik untuk kesehatan atau untuk obat penyakit tertentu. Daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita. Diantaranya, anti-inflamasi, anti-mutagenik, anti-mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tanin.
Banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Manfaat daun jambu biji antara lain yaitu untuk pengobatan diare, sariawan, kencing manis, ambeien, kembung pada anak dan masih banyak khasiat yang lainnya. Jadi kita gunakan terlebih dahulu pengobatan herbal karena pengobatan herbal itu tidak begitu berisiko bagi kesehatan manusia dan sebenarnya paling baik itu adalah pengobatan yang alami, yang tidak ada unsur obat-obatan kimia (Agnes Pello, 2020).
Manfaat daun jambu biji selain dimanfaatkan untuk pengobatan misalnya untuk mengobati demam berdarah atau DBD, menjaga tekanan darah normal, memperlancar sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, menjaga daya tahan tubuh, menjaga keteraturan denyut nadi, mencegah anemia dan menjaga kesehatan mata (Biswas et al, 2013).
D. Pengaruh Daun Jambu Biji terhadap Diare
(Foto: Tribunnews.com)
Daun jambu biji (Psidium guajava Linn) mengandung zat antibakteri yang bisa menghambat perkembangan bakteri Escherichia Coli diantaranya ada tanin, flavonoid, minyak atsiri (E Globulus) dan alkaloid. Kandungan tanin pada jambu biji menyempit jaringan dan dinding sel sehingga menghalangi permeabilitas sel, flavonoid pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, alkaloid menghalangi bagian susunan peptidoglikan pada sel bakteri, minyak atsiri (E Globulus) menghambat pertumbuhan bakteri (Qonita, 2019).
Jambu
biji merupakan tanaman yang berasal dari Famili
Myrtaceae. Telah banyak jurnal-jurnal penelitian yang mengungkapkan
aktivitas antidiare tanaman tersebut dengan berbagai kandungan senyawa kimia
yang dimilikinya. Daun jambu biji mengandung senyawa tanin, flavonoid, dan alkaloid. Kandungan yang akan dimanfaatkan
sebagai antidiare adalah tanin. Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat
berefek spasmolitik yang menciutkan
atau mengerutkan usus sehingga gerak
peristaltik usus berkurang. Ketika tanin
kontak dengan membran mukosa, ia akan bereaksi dengan protein pada mukus dan sel-sel epitel membentuk ikatan silang. Akibatnya, mukosa menjadi lebih
rapat dan kurang permeabel, proses
ini dikenal dengan adstringensia (Desi,
2005).
Pengolahan
daun jambu biji sangat mudah dengan mengambil beberapa lembar daun biji
tersebut kemudian ditumbuk dan diberi air matang secukupnya dan disaring untuk
diambil airnya. Untuk pengobatan secara berkala bisa mengonsumsi 3 kali sehari (Pramushinta,
2021).
Reference :
Biswas, B. e. (2013). Antimicrobial Activities of Leaf Extracts of Guava (Psidium Guajava L
.) on Two Gram-Negative and Gram-Positive Bacteria. Internasional Journal Microbiology.
Desi. (2005). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Persea Americana Mill). Jurnal MIPA UNSRAT, 1 (1), 5-10.
Hendy L, A. P. (2018). Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat
Tidung Kota Tarakan. Studi
Kualitatif Keakrifan Lokal Jurnal Ilmiah Imiu-Ilmu Kesehatan, Vol. 16 No.1.
Jombang, D. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Jombang. Diakses Pada Februari 2023.
Klaritya Anisya Kurnia,
S. Q. (2019). Khasiat Daun Jambu Biji
Sebagai Antidiare. Fakultas Ilmu
KesehatanUniversitas Singaperbangsa Karawang.
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Pello, A. (2020). Manfaat Daun Jambu Biji. Universitas Advent Indonesia.
Pramushinta, I. (2021). Pembuatan Ramuan Tradisional Untuk
Mengatasi Diare Pada Anak. Fakultas
Sains Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Qonita, N. (2019). Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Vibrio
Cholera. Jurnal Farmasi Vol.7
No.2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soedirman.
RI, K. (2019). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar Tahun
2018. Jakarta : Lembaga Penerbit
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Rinny Vebriani, d.
(2020). Perbandingan Aktivitas Anti
Bakteri Ekstrak Daun Tanjung dan Daun Jambu Biji Terhadap Escherichia Coli In
Vitro.Vol.3 No 1. Program studi
pendidikan dokter, Fakultas kedokteran, Universitas.
Sapoetra, K. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta Rineka Cipta.
Siregar D, S. (2019). Gambaran Berkumur Rebusan Daun Jambu Biji
Terhadap. Politeknis Kesehatan
Kemenkes Medan.
Suraatmaja, S. (2005). Gastroenterologi Anak Edisi Pertama. Jakarta : Kapita Selekta.
Suriadi, R. Y. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta : Sagung setia.
0 comments:
Posting Komentar